Kamis, 13 Maret 2014

Sembuh dari Tekanan Darah Tinggi dan Jantung Koroner

Sudah beberapa bulan ini saya didiagnosa menderita Tekanan Darah Tinggi dan Jantung Koroner. Memang yang melakukan diagnosa adalah sinshe dan bukan dokter, namun tetap saja saya anggap sebagai diagnosa yang akurat, karena menggunakan alat pendeteksi tekanan darah yang juga lazim digunakan oleh para dokter ditambah dengan gejala-gejala klinis yang saya alami, sangat cocok dengan simptom penderita tekanan darah tinggi.
Gejala-gejala yang saya alami sungguh mengganggu, ditambah dengan kekuatiran istri yang main larang sana-sini ketika saya hendak melanggar pantangan makanan yang ditetapkan oleh penghusada (juru sembuh)  di mana saya berkonsultasi dan melakukan terapi. Rambu-rambu kuliner yang ditetapkan penghusada yang saya pergunakan jasanya, sama dengan pantangan makanan yang ditetapkan oleh dokter, sehingga tanpa prasangka, istri saya menerapkannya dengan ketat kepada saya.
Merasa rambu-rambu yang ditetapkan terlalu mengekang dan membatasi hidup saya, saya membaca kembali literatur tentang terapi alternatif pengobatan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan gangguan Jantung Koroner. Akhirnya saya sampai pada EFT (Emotional Freedom Therapy), yang juga dikenal dengan SEFT (Spiritual EFT) dan Hypno EFT. Dengan improvisasi, saya melakukan beberapa kali terapi terhadap diri saya, dan alhamdulillah, seluruh gejala Hipertensi dan Gangguan Jantung Koroner yang saya alami hilang sudah. Untuk meyakinkan diri saya sendiri dan istri saya, saya melakukan uji sendiri terhadap tekanan darah saya, dan hasilnya mendukung prognosis bahwa saya berhasil mengatasi tekanan darah tinggi.
Hebatnya lagi, seiring dengan normalnya tekanan darah saya, gangguan sakit di dada kiri juga menghilang.
Namun perlu diketahui bahwa terapi EFT yang saya lakukan, saya kombinasikan dengan minum herbal dan juga disiplin makan. Kini saya tidak lagi terlalu ketat menjalankan pantangan makan saya, namun tentu dengan disiplin diri yang cukup tinggi. Daging kambing hanya saya konsumsi paling banyak sebulan sekali dengan kuantitas yang sangat sedikit. Sedangkan durian, santan dan ikan asin sudah saya tinggalkan sama sekali.
Anda ingin seperti saya? Mari kita saling berbagi pengalaman baik kita.